Senin, 19 November 2012

Tugas Perilaku Organisasi



KEPEMIMPINAN, KONFLIK, dan NEGOSIASI

Pernahkah anda melihat gambar Yin dan Yang? Lalu, apa arti Yin Yang? Apakah sekedar hitam putih ? Apa sebenarnya keseimbangan yang dimaksud dalam Yin dan Yang ? 



Setiap manusia itu pasti memiliki pemikiran yang berbeda, ada yang berpikir hitam dan ada yang berpikir putih. Itulah penyebab konflik, dari perbedaan. Namun sebetulnya disadari atau tidak, hal itulah yang membuat kita balance, seimbang. Kami percaya konflik bila dapat ditangani dengan baik dapat membawa keseimbangan.Karena kami percaya tidak ada Negara utopia yang isinya orang-orang yang berpikiran 100% sama, yang ada adalah perbedaan-perbedaan yang membawa keseimbangan dalam hidup,. Karena terlalu baik tidak selamanya baik. Dan tanpa konflik hidup ini sangat membosankan, betul bukan?


Namun dalam mengatasi konflik tentu perlu negosiasi, itu yang kami gambarkan dalam titik kecil inil. Karena di tiap diri seseorang ada sebagian dari dirinya yang harus diyakinkan dan dinegosiasikan bahwa ya, pikiran orang lain , pendapat orang lain yang berbeda dengannya itu dapat ia terima dan itu juga benar.
Karena kami percaya tidak ada kebenaran yang absolut, itu pula sebabnya kita gambarkan berbentuk lingkaran. Dan di dalam hitam selalu ada titik putih, di dalam putih selalu ada titik hitam, di situlah letak negosiasi, bahwa kita tahu kita tidak bisa selamanya hitam dan kita tidak bisa selamanya putih untuk dapat hidup seimbang.


Lingkaran luar ini adalah pemimpin yang mampu mengatasi sisi hitam dan putih serta cara bernegosiasi seseorang. Kami menggambarkan kepemimpinan itu seperti lingkaran, yang mampu mengayomi tanpa batas dan tanpa perbedaan. Bukan gambar segitiga dimana pemimpin selalu di atas, sebab pemimpin itu adalah amanah bersama, bukan amanah dirinya sendiri. Pemimpin itu bukan absolut selalu benar, melainkan mengayomi kebenaran yang dianut mayoritas yang dipimpin. Pemimpin itu harus mampu mengatasi konflik , melakukan negosiasi dan menjaga keseimbangan.


Pengertian sebuah organisasi secara harafiah yaitu sebuah instansi atau badan usaha yang didalamnya terdiri dari komponen-komponen yang saling bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Dikatakan bekerjasama disini mengandung arti setiap komponen yaitu individu – individu yang berinteraksi satu sama lain yang berada dalam lingkup organisasi tempat dimana ia berada. Namun kerjasama yang terjadi dalam suatu organisasi tidaklah akan terarah dengan baik apabila tidak ada yang mampu menunjukkan serta merealisasikan jiwa kepemimpinan yang baik. Di dalam organisasi, keberadaan individu - individu yang memiliki keinginan untuk memimpin rekan - rekannya untuk menggapai suatu tujuan bersama mutlak diperlukan. Hal ini tergambar dalam hirarki organisasi yang sering kita jumpai semisal pada perusahaan, instansi pemerintahan, dan lain sebagainya.
Hirarki merupakan sebuah tatanan atau struktur yang menggambarkan suatu koordinasi antar divisi-divisi dalam suatu organisasi sehingga muncul pembagian - pembagian kerja antar divisi yang memungkinkan pencapaian tujuan dengan efektif dan efisien. Berikut contoh sebuah hirarki organisasi :



Seperti tergambar dalam bagan di atas, sebuah hirarki organisasi tidaklah hanya terdiri dari seorang pemimpin utama, tetapi juga terdapat beberapa pemimpin divisi dibawahnya. Mengapa demikian ? Hal ini dimaksudkan agar setiap divisi kerja memiliki seorang yang bertugas sebagai pembimbing timnya sesuai arahan dari pemimpin utama mampu memberikan focus kerja organisasi tersebut sesuai arahan dari pemimpin utama. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa fungsi dari hirarki adalah sebagai blueprint proses jalannya komunikasi dari pimpinan tertinggi hingga unit terkecil di bawahnya dengan fungsi yang jelas. Dengan kepemimpinan yang baik diharapkan suatu organisasi mampu membawa setiap individu yang terlibat di dalamnya berperan aktif dengan satu focus utama.
Apabila demikian, seperti apakah seorang yang memiliki jiwa kepemimpinan harus bertindak layaknya seorang pemimpin yang ideal? Seorang pemimpin yang ideal hendaknya :
  • ·         Mampu menjadi teladan bagi rekan-rekan kerja dibawahnya dimulai dari hal-hal yang sederhana seperti datang ke tempat kerja tepat waktu,
  • ·         Mampu memegang kendali (menyetir) rekan – rekan kerja yang dipimpinnya bukan sebaliknya pemimpin yang disetir oleh rekan kerjanya. Oleh karena itu, seorang pemimpin hendaknya memiliki sikap tegas dari mengambil keputusan serta memiliki integritas tinggi terhadap pekerjaannya.
  • ·         Menjadi pengarah dari organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap rekan – rekan kerjanya tidak kehilangan focus kerja.

Ada pepatah mengatakan “Tak kenal maka tak sayang”, oleh karena itu seorang pemimpin juga hendaknya mampu mengenal setiap rekan kerjanya dengan baik namun hanya sebatas rekan kerja saja serta dapat mengayomi rekan – rekan kerjanya guna menciptakan suasana kerja yang kondusif.
Dalam proses pemenuhan tujuan bersama tersebut serta dengan focus yang jelas, dapat memunculkan berbagai macam langkah yang berbeda oleh setiap individu maupun divisi namun tetap dengan satu focus yang jelas. Tidak mengherankan apabila sering kita jumpai adanya gesekan-gesekan antar individu ataupun antar divisi dalam proses pencapaian tujuan yang sering disebut dengan konflik. Konflik yang dialami dalam sebuah organisasi mampu membawa pengaruh yang cukup besar terutama terhadap proses pencapaian tujuan bersama. Pengaruh – pengaruh tersebut didasari oleh bagaimana respons pemimpin – pemimpin dalam organisasi tersebut terhadap konflik yang muncul dengan berpegang pada focus utama organisasi.




-FIN-