KEPEMIMPINAN, KONFLIK, dan
NEGOSIASI
Setiap
manusia itu pasti memiliki pemikiran yang berbeda, ada yang berpikir hitam dan
ada yang berpikir putih. Itulah penyebab konflik, dari perbedaan. Namun sebetulnya disadari atau tidak, hal itulah yang membuat kita balance, seimbang. Kami percaya konflik
bila dapat ditangani dengan baik dapat membawa keseimbangan.Karena kami percaya tidak ada Negara utopia yang
isinya orang-orang yang berpikiran 100% sama, yang ada adalah
perbedaan-perbedaan yang membawa keseimbangan dalam hidup,. Karena terlalu baik
tidak selamanya baik. Dan tanpa konflik hidup ini sangat membosankan, betul
bukan?
Namun dalam mengatasi konflik tentu perlu negosiasi, itu yang kami
gambarkan dalam titik kecil inil. Karena di tiap diri seseorang ada sebagian
dari dirinya yang harus diyakinkan dan dinegosiasikan bahwa ya, pikiran orang
lain , pendapat orang lain yang berbeda dengannya itu dapat ia terima dan itu
juga benar.
Karena kami percaya tidak ada kebenaran yang
absolut, itu pula sebabnya kita gambarkan berbentuk lingkaran. Dan di dalam
hitam selalu ada titik putih, di dalam putih selalu ada titik hitam, di situlah
letak negosiasi, bahwa kita tahu kita tidak bisa selamanya hitam dan kita tidak
bisa selamanya putih untuk dapat hidup seimbang.
Lingkaran
luar ini adalah pemimpin yang mampu mengatasi sisi hitam dan putih serta cara
bernegosiasi seseorang. Kami menggambarkan kepemimpinan itu seperti lingkaran,
yang mampu mengayomi tanpa batas dan tanpa perbedaan. Bukan gambar segitiga
dimana pemimpin selalu di atas, sebab pemimpin itu adalah amanah bersama, bukan
amanah dirinya sendiri. Pemimpin itu bukan absolut selalu benar, melainkan
mengayomi kebenaran yang dianut mayoritas yang dipimpin. Pemimpin itu harus
mampu mengatasi konflik , melakukan negosiasi dan menjaga keseimbangan.
Pengertian sebuah organisasi secara harafiah yaitu
sebuah instansi atau badan usaha yang didalamnya terdiri dari komponen-komponen
yang saling bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Dikatakan
bekerjasama disini mengandung arti setiap komponen yaitu individu – individu
yang berinteraksi satu sama lain yang berada dalam lingkup organisasi tempat
dimana ia berada. Namun kerjasama yang terjadi dalam suatu organisasi tidaklah
akan terarah dengan baik apabila tidak ada yang mampu menunjukkan serta
merealisasikan jiwa kepemimpinan yang baik. Di dalam organisasi, keberadaan
individu - individu yang memiliki keinginan untuk memimpin rekan - rekannya
untuk menggapai suatu tujuan bersama mutlak diperlukan. Hal ini tergambar dalam
hirarki organisasi yang sering kita jumpai semisal pada perusahaan, instansi
pemerintahan, dan lain sebagainya.
Hirarki merupakan
sebuah tatanan atau struktur yang menggambarkan suatu koordinasi antar
divisi-divisi dalam suatu organisasi sehingga muncul pembagian - pembagian
kerja antar divisi yang memungkinkan pencapaian tujuan dengan efektif dan
efisien. Berikut contoh sebuah hirarki organisasi :
Seperti tergambar dalam bagan di atas, sebuah
hirarki organisasi tidaklah hanya terdiri dari seorang pemimpin utama, tetapi
juga terdapat beberapa pemimpin divisi dibawahnya. Mengapa demikian ? Hal ini
dimaksudkan agar setiap divisi kerja memiliki seorang yang bertugas sebagai
pembimbing timnya sesuai arahan dari pemimpin utama mampu memberikan focus
kerja organisasi tersebut sesuai arahan dari pemimpin utama. Sehingga dapat
kita simpulkan bahwa fungsi dari hirarki adalah sebagai blueprint proses
jalannya komunikasi dari pimpinan tertinggi hingga unit terkecil di bawahnya
dengan fungsi yang jelas. Dengan kepemimpinan yang baik diharapkan suatu
organisasi mampu membawa setiap individu yang terlibat di dalamnya berperan
aktif dengan satu focus utama.
Apabila demikian, seperti apakah seorang yang
memiliki jiwa kepemimpinan harus bertindak layaknya seorang pemimpin yang
ideal? Seorang pemimpin yang ideal hendaknya :
- · Mampu menjadi teladan bagi rekan-rekan kerja dibawahnya dimulai dari hal-hal yang sederhana seperti datang ke tempat kerja tepat waktu,
- · Mampu memegang kendali (menyetir) rekan – rekan kerja yang dipimpinnya bukan sebaliknya pemimpin yang disetir oleh rekan kerjanya. Oleh karena itu, seorang pemimpin hendaknya memiliki sikap tegas dari mengambil keputusan serta memiliki integritas tinggi terhadap pekerjaannya.
- · Menjadi pengarah dari organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap rekan – rekan kerjanya tidak kehilangan focus kerja.
Ada pepatah mengatakan “Tak kenal maka tak sayang”,
oleh karena itu seorang pemimpin juga hendaknya mampu mengenal setiap rekan
kerjanya dengan baik namun hanya sebatas rekan kerja saja serta dapat mengayomi
rekan – rekan kerjanya guna menciptakan suasana kerja yang kondusif.
Dalam proses pemenuhan tujuan bersama tersebut
serta dengan focus yang jelas, dapat memunculkan berbagai macam langkah yang
berbeda oleh setiap individu maupun divisi namun tetap dengan satu focus yang
jelas. Tidak mengherankan apabila sering kita jumpai adanya gesekan-gesekan
antar individu ataupun antar divisi dalam proses pencapaian tujuan yang sering
disebut dengan konflik. Konflik yang dialami dalam sebuah organisasi mampu
membawa pengaruh yang cukup besar terutama terhadap proses pencapaian tujuan
bersama. Pengaruh – pengaruh tersebut didasari oleh bagaimana respons pemimpin
– pemimpin dalam organisasi tersebut terhadap konflik yang muncul dengan
berpegang pada focus utama organisasi.
-FIN-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar